Pages

Perjalanan Kurikulum di Indonesia


        Assalamualaikum. Bagaimana kabar sahabat maya sekalian? Semoga senantiasa dalam kesehatan dan kebahagiaan. Amin. Pada kesempatan lalu, kita sudah bahas mengenai pengertian kurikulum. Nah tentunya kalian sudah maksud apa itu kurikulum, kalau belum silakan dibaca lagi postingannya.
        Baik untuk mempersingkat acara langsung saja kita mulai bahasan kita kali ini, yaitu tentang perjalanan kurikulum di Indonesia. Tahukah kalian? Sejak Indonesia merdeka, kurikulum di Indonesia itu mengalami banyak sekali perubahan. Ini tidak lain tidak bukan ialah demi membuat sistem pendidikan di Indonesia ini semakin membaik. Seiring bejalannya waktu, terjadi perubahan-perubahan kondisi serta faktor-faktor lain yang mengharuskan kurikulum di negeri ini diperbaharui. Namun apakah sudah efektif efisien kah perubahan kurikulum tersebut? tapi bukan itu yang akan kita bahas, mungkin lain waktu lagi.
        Awal kelahiran kurikulum di Indonesia yaitu pada tahun 1947. Kala itu pemerintah Belanda dan Jepang masih menunjukkan campur tangannya di Indonesia. Dari itu pulalah maka kurikulum kita waktu itu sangat kental akan sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang. Nama kurikulum waktu itu pun masih disebut Rentjana Pelajaran 1947.
        Kemudian roda waktu pun terus berputar hingga tahun 1952. Keadaan sudah mulai berubah dari awal kelahiran kurikulum. Saat itu kurikulum di Indonesia sudah mulai mengarah pada sistem pendidikan nasional. Perubahan tersebut berdampak pula pada nama kurikulum itu sendiri, Rentjana pelajaran Terurai 1952 begitu gagah di telinga pendidikan.
        Memasuki tahun 1964 terjadi perbaruan kurikulum kembali. Kala itu yang menjadi ciri kurikulum adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik yang dipusatkan pada program Pancawardana. Begitu pun tahun 1968 terjadi lagi perbaruan atas kurikulum di Indonesia.
        Lalu tahun 2004 lahirlah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK tersebut meliputi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), penilaian berbasis kelas, dan pengelolaan berbasis sekolah. Dua tahun kemudian, yaitu tahun 2006 kurikulum berganti lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pilihan pada KTSP ini dilandasi oleh kenyataan bahwa lulusan pendidikan dalam kenyataannya tidak menguasai kompetensi dasar yang seharusnya mereka kuasai.
        Itulah para pembaca yang budiman, kisah perjalanan kurikulum di Indonesia dari awal hinngga saat ini. Begitu banyak perubahan-perubahan. Entah karena sudah tidak layak lagi atau entah karena kita hanya melihat pada kurikulum di barat yang sebenarnya tidak cocok untuk Indonesia sebagai bangsa timur. Lalu bagaimanakah kurikulum yang akan datang? Mungkin akan tetap berpanutan pada bangsa barat dan akhirnya ganti lagi ganti lagi.
        OK. Sahabat naya sekalian, tidak terasa waktu begitu cepat berputar. Dan akhirnya saya harus undur diri. Dan mungkin lain waktu kita lanjutkan kembali bahasan kita. Akhir kata wassalamualaikum. (Burhan)