Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat  peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada  satu bidang datar. Media  pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan  media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media Grafis, media  grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan  titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbul  visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan, menggambarkan, dan  merangkum suatu ide, data atau kejadian. Fungsi umum media grafis adalah  untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Sedangkan fungsi  khususnya adalah untuk menarik perhatian, memperjelas ide,  mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan  atau diabaikan bila tidak digrafiskan.Karakteristik  media grafis dapat dilihat berdasarkan ciri-cirinya, kelebihan yang  dimilikinya, kelemahannya, unsur-unsur disain dan kriteria pembuatannya,  dan jenis-jenisnya. Ciri-cirinya, media grafis termasuk: media dua  dimensi sehingga hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja; media  visual diam sehingga hanya dapat diterima melalui indra mata. Kelebihan  yang dimiliki media grafis adalah: bentuknya sederhana, ekonomis, bahan  mudah diperoleh, dapat menyampaikan rangkuman, mampu mengatasi  keterbatasan ruang dan waktu, tanpa memerlukan peralatan khusus dan  mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan, dapat  membandingkan suatu perubahan, dapat divariasi antara media satu dengan  yang lainnya. Kelemahan media grafis adalah: tidak dapat menjangkau  kelompok besar, hanya menekankan persepsi indra penglihatan saja, tidak  menampilkan unsur audio dan motion.
Unsur-unsur media grafis sering disebut  sebagai unsur-unsur visual, terdiri dari: titik, garis, bidang, bentuk,  ruang, warna, dan tekstur. Jenis-jenis media grafis meliputi: sketsa  adalah gambar sederhana; gambar adalah bahasa bentuk/rupa yang umum;  grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan suatu  perkembangan suatu keadaan; bagan merupakan penyajian ide-ide atau  konsep-konsep secara visual yang sulit bila hanya disampaikan secara  tertulis atau lisan; poster merupakan perpaduan antara gambar dan  tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan, atau  ide-ide lain; kartoon dan karikatur  adalah gambaran tentang seseorang, suatu buah pikiran atau keadaan  dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu; peta datar adalah  penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari permukaan bumi;  transparansi OHP adalah suatu karya grafis yang dibuat di atas sehelai  plastik yang tembus pandang kemudian diproyeksikan ke sehelai layar  dengan proyektor OHP.
Selain harus memiliki unsur-unsur disain  yang bekerja sama membentuk komposisi yang baik, media grafis juga  harus mempertimbangkan dalam pembuatannya berorientasi pengalaman agar  dapat menyenangkan orang yang melihat, sehingga pesan yang disampaikan  dapat diterima. Pada waktu pembuatan media grafis, perlu memperhatikan  faktor-faktor yang mengkombinasikan unsur-unsur disainnya, yaitu:  keseimbangan, kesinambungan, aksentuasi, dominasi dan keseragaman.  Faktor keseimbangan terdiri dari keseimbangan fomal yang sering disebut  simetris, keseimbangan informal  yang sering disebut asimetris, dan keseimbangan radial dengan bentuk disainnya bergerak dari titik  pusat berjalan menurut radiusnya. Faktor-faktor kesinambungan meliputi:  repetitif, alternatif,  progresif,  dan berubah tempat serta ukuran secara bertahap. Faktor  aksentuasi diperlukan untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan bagi  penglihatan dengan cara  menghindarkan unsur-unsur monoton dan menonjolkan bagian-bagian yang  penting. Faktor dominasi adalah suatu unsur yang dapat mengikat  keseluruhan komposisi sehingga dapat mencapai keutuhan dan kejelasan,  dan faktor keseragaman adalah unsur visual yang hadir berbeda sehingga  masalah kejenuhan dapat teratasi.
Media bentuk papan.  Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis,  papan tempel, papan flanel, dan papan magnet. Fungsi papan tulis adalah  untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru  dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau  gambar. Keuntungan mengunakan papan tulis adalah: dapat digunakan di  segala jenis tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas,  ekonomis, dapat dibalik. Kekurangannya adalah: memungkinkan sukarnya  mengawasi aktivitas murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang  tulisannya jelek.
Papan tempel adalah sebilah papan yang  fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan pesan dan suatu tempat untuk  menyelenggarakan suatu display  yang merupakan bagian aktivitas penting suatu sekolah. Keuntungan  menggunakan papan tempel adalah: dapat menarik perhatian, memperluas  pengertian anak, mendorong kreativitas, menghemat waktu, membangkitkan  rasa keindahan, dan memupuk rasa tanggung jawab. Kelemahan-kelemahannya  adalah: sulit memantau apakah semua murid dapat memperhatikan,  kemungkinan terjadi gangguan kenakalan, membosankan jika terlalu lama  dipasang. Tugas guru berkaitan dengan papan tempel adalah: membimbing  daya cipta anak, menyarankan ide-ide, memberikan petunjuk komposisi  warna, memberikan penilaian. Tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh  siswa adalah: mencari atau membuat bahan pelajaran, menentukan komposisi  warna, memelihara penggunaan dan keutuhanya.
Papan flanel sering juga disebut sebagai  visual board, adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain  yang berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar atau  simbul-simbul lain. Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya  disebut item papan flanel. Kegunaan papan flanel adalah: dapat dipakai  untuk jenis pelajaran apa saja, dapat menerangkan perbandingan atau  persamaan secara sistematis, dapat memupuk siswa untuk belajar aktif.  Keuntungan papan flanel adalah: dapat dibuat sendiri, item-item dapat  diatur sendiri, dapat dipersiapkan terlebih dahulu, item-item dapat  digunakan berkali-kali, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa,  menghemat waktu dan tenaga. Kelemahannya adalah: pada umumnya terletak  pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para guru.
Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah papan yang dibuat dari  lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya  dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan  magnet memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai  papan tempel
dan sebagai tempat memproyeksikan film  atau slide. Keistimewaannya adalah: alat tulisnya khusus, tidak terkena  debu, lebih mudah dipindah-pindahkan, meningkatkan perhatian dan  semangat belajar siswa karena tulisan yang lebih terang. Dibandingkan  dengan papan flanel, papan magnet memang lebih mahal. Namun kelebihannya  adalah: daya rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat interaksi  magnetik, simbul-simbul dapat dipindah-pindahkan tanpa mengangkat,  lebih bergengsi.
Media cetak. Secara  historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak  oleh Johan Gutenberg pada tahun  1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat  pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis  media cetak yang disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar  dan majalah, ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
Buku pelajaran sering disebut buku teks  adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan  sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi  tertentu. Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran  individual, sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong  murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk  meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran.  Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, komprehensif dan  sistematis, mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.
Surat kabar dan majalah adalah media  komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi  peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya.  Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan  menjadi surat kabar dan majalah umum dan surat kabar dan majalah  sekolah. Fungsi surat kabar dan majalah adalah: mengandung bahan bacaan  hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik  perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan kliping  yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel,  memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca  kritis dan keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah yang harus diambil  guru agar surat kabar dan majalah berfungsi dengan baik adalah:  membangkitkan motivasi membaca, memberi tugas-tugas yang kontekstual,  tampilkan kliping-kliping siswa yang bagus agar menarik minat siswa yang  lain, mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat kabar  dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya para siswa.
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat  berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan menjadi sumber  belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber  bacaan penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk  yang tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai  bacaan penunjang pelajaran.
Buku suplemen dapat berfungsi sebagai  bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun  yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk  memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen  adalah karya fiksi dan non fiksi. Keberadaan buku suplemen dapat  memberikan peluang kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual  mereka. Melalui buku suplemen dalam format-farmat yang lebih kecil dan  menarik anak-anak akan menambah perbendaharaan pengetahuan,  keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang kemantapan  kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana  menjadi pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa guru.
Pengajaran berprogram adalah salah satu  sistem penyampaian pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa  belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan  belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga.  Menurut jenisnya, pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu  program linier dan program bercabang. Dalam program linier, kegiatan  dibagi menurut langkah-langkah, dan pada setiap halaman terdiri dari  beberapa langkah. Pada setiap langkah ada bagian yang harus diisi oleh  siswa sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang terdapat pada setiap  langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang kepada siswa  untuk menjawab secara benar. Di akhir program diadakan tes untuk menilai  keberhasilan pencapaian tujuan program. Program bercabang juga  dibagi-bagi menjadi langkah-langkah tertentu, tetapi tiap halaman hanya  mengandung satu langkah baik penjelasan maupun pertanyaan. Pada bagian  bawah halaman diberikan satu pertanyaan yang telah disediakan  kemungkinan jawaban. Bila siswa memilih kemungkinan jawaban benar, ia  tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang berisi kata-kata pujian  bahwa jawabannya tepat dan memberi peluang melanjutkan ke langkah  berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat, ia harus kembali ke  halaman pertama. Sama halnya dengan program linier, pada akhir program  bercabang juga diberikan tes.
Komik adalah suatu bentuk sajian cerita  dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan ceritera-ceritera  yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat  digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya,  komik dibedakan atas komik komersial dan komik pendidikan. Komik  komersial jauh lebih diperlukan di pasaran, karena: bersifat personal,  menyediakan humor yang kasar, dikemas dengan bahasa percakapan dan  bahasa pasaran, memiliki kesederhanaan jiwa dan moral, dan adanya  kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan pahlawan. Sedangkan  komik pendidikan cerderung menyediakan isi yang bersifat informatif.  Komik pendidikan banyak diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan, dan  lembaga-lembaga non profit. Pendekatan kritis sangat diperlukan agar  komik dapat memenuhi fungsinya sebagai media pendidikan.
Sumber: http://satulagi.com