Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar menurut klasifikasi sumber belajar berdasarkan konsep teknologi pendidikan. Secara mudah klaifikasi tersebut dsingkat POBATEL. P=Pesan, O=Orang, B=Bahan, A=Alat, TE=Teknik, dan L=Lingkungan. Dengan jembatan ingatan tersebut diharapkan mudah dalam mengingat klasifikasi tersebut.
Menurut konsep Tripusat Pendidikan, ada tiga pusat pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Tiga pusat itu adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Abdul Gafur (2001: 22) mengklasifikasi lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar menjadi tiga, yaitu: lingkungan masyarakat, lingkungan alam, dan lingkungan sekolah.
Lingkungan masyarakat
Wood (dalam Gafur, 2001: 22) mendefinisikan Lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar sebagai situasi dimana proses pembelajaran siswa dapat secara langsung berhubungan atau berinteraksi dengan orang, tempat, dan segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat.
Pengertian di atas mengisyaratkan bahwa semua yang ada di masyarakat (di luar sekolah) yang memiliki nilai pendidikan dan digunakan untuk proses pembelajaran (formal-nonformal) termasuk dalam lingkungan masyarakat.
Sebagai contoh dari bentuk-bentuk lingkungan masyarakat ini antara lain: musium, candi, pabrik, industri kerajinan, dan lain sebagainya.
Tujuan pemanfaatan lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar adalah untuk mengupayakan agar terjadi proses komunikasi atau interaksi antara sekolah khususnya para siswa dan masyarakat. Interaksi yang baik akan menumbuhkan saling pengertian antara kedua pihak. Sehingga miskomunikasi tidak akan terjadi. Harapannya adalah terjadinya peningkatan relevansi antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
Lingkungan alam
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang fisik yang ada di alam semesta ini yang berbeda dengan lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Sebagai contoh adalah gunung, sungai, laut, pantai, hutan, air terjun, persawahan, perkebunan, pertambangan dan lain sebagainya.
Lingkungan alam sangat bermanfaat sebagai sumber belajar. Mengapa? Karena banyak mata pelajaran yang dipelajari di sekolah memerlukan sumber informasi yang berasal dari alam. Di samping itu, siswa akan lebih mengenal lingkungan dimana ia hidup di sekitarnya.
Pengenalan siswa yang mendalam terhadap lingkungan alam akan menimbulkan rasa memiliki yang besar. Oleh karenanya, siswa memiliki pengetahuan untuk tidak merusak, mencemari, dan berbagai bentuk kedzaliman. Pada akhirnya alam semesta dapat memberikan manfaat yang besar terhadap umat manusia. Sebaliknya, manusia juga bermanfaat bagi alam semesta.
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah mencakup segala sesuatu yang terdapat di dalam sekolah itu sendiri atau lingkungan sekolah. Menurut Gafur (2001: 23) suatu sekolah dapat memanfaatkan guru atau sekolah lain sebagai sumber belajar. Semua stakeholder sekolah yang mencakup guru, siswa, karyawan, masyarakat, pengguna lulusan, dinas yang membawai dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Secara khusus, semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah seperti gedung, ruang kelas, ruang perpustakan, laboratorium, dan sebagainya dapat digunakan sebagai sumber belajar.